A TOUR OF THE SUMMA - PERTANYAAN 8

KEBERADAAN ALLAH DALAM SEGALA SESUATU


Artikel 1

Allah hadir dalam segala sesuatu sebagaimana seorang pelaku (yaitu pelaksana, pelaku, sebab yang menghasilkan) hadir dalam dan pada tindakan serta akibat yang dihasilkannya. Allah adalah sumber dari seluruh aktualitas dalam makhluk; maka Ia harus ada dalam makhluk untuk menghasilkan dan memelihara aktualitas ini; sebab aktualitas makhluk tidak mampu menghasilkan atau memelihara dirinya sendiri. Makhluk secara hakiki bergantung pada Allah baik dalam penciptaan maupun pemeliharaan. Allah hadir dalam segala sesuatu dengan cara yang paling sempurna, tidak dibatasi oleh hal-hal tersebut dan tidak diidentikkan dengan mereka.

Artikel 2

Allah ada di semua tempat, baik yang aktual maupun yang mungkin, karena Allah adalah tak terbatas. Jika ada suatu tempat yang mungkin yang dapat mengecualikan Allah, hal itu akan berarti memberi batas pada yang tak terbatas; hal itu akan memberikan keterbatasan pada yang tidak terbatas. Karena hal ini tidak mungkin, maka dapat disimpulkan bahwa Allah ada di mana-mana. Allah tidak dibatasi oleh tempat di mana Ia berada, karena Allah tidak terkandung dalam tempat seperti tubuh. Kehadiran Allah di suatu tempat tidak menghalangi makhluk untuk menempati tempat itu.

Artikel 3

Cara atau cara keberadaan Allah di tempat dan dalam segala sesuatu bersifat tiga macam:
(a) Allah ada dalam segala sesuatu melalui kuasa-Nya, sebagai pihak yang menjalankan kekuasaan mutlak di sana;
(b) Allah ada dalam segala sesuatu melalui kehadiran-Nya, sebagai pihak yang secara sempurna mengetahui segala sesuatu dan mengaturnya melalui penyelenggaraan ilahi-Nya;
(c) Allah ada dalam segala sesuatu melalui esensi-Nya sebagai Pencipta dan Pemelihara. 

Artikel 4

Hanya Allah yang dapat berada di mana-mana, sebab hanya Allah yang tak terbatas dan mutlak. Allah hadir dalam segala sesuatu dan di segala tempat dengan seluruh keberadaan-Nya yang tidak terbagi, bukan sebagian di sini dan sebagian di sana, sebab Allah tidak tersusun dari bagian-bagian. Maka, Allah hadir di mana-mana secara mutlak, dan kehadiran seperti itu hanya dimiliki oleh keberadaan yang mutlak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar