A TOUR OF THE SUMMA - PERTANYAAN 7

KETIDAKTERBATASAN ALLAH


Artikel 1

Ketika kita menyebut Allah tidak terbatas (infinite), kita maksudkan bahwa Allah tidak dibatasi dalam cara apa pun juga. Semua makhluk bersifat terbatas atau memiliki batas. Sebab makhluk menerima keberadaan dan kesempurnaan mereka, dan apa pun yang diterima diukur dan dibatasi oleh pemberi atau oleh kapasitas penerimanya. Sekarang, keberadaan Allah tidak diterima; Allah adalah keberadaan yang ada dengan sendirinya. Tidak ada apa pun yang mendahului Allah dari mana Ia dapat menerima sesuatu. Oleh karena itu, tidak ada sesuatu pun yang dapat menandai atau membatasi Allah; tidak ada yang dapat menetapkan batas bagi kesempurnaan-Nya yang ada dengan sendirinya; tidak ada yang dapat mengurangi kesempurnaan itu, tidak ada yang dapat menambahkannya. Suatu kesempurnaan yang tidak dapat dikurangi maupun ditambahkan adalah dengan sendirinya tanpa batas atau tak terbatas. Maka, Allah tak terbatas dalam kesempurnaan. Karena Allah adalah keberadaan mutlak, maka Allah adalah ketidakterbatasan mutlak.

Artikel 2

Hanya Allah yang tidak terbatas. Makhluk memiliki apa yang disebut ketidakterbatasan potensial sejauh tidak ada batas tetap terhadap kemungkinan keberlanjutan dan variasi di dalamnya. Segumpal lilin adalah benda yang terbatas dengan bentuk yang terbatas, tetapi tidak ada batas bagi jumlah atau variasi bentuk yang dapat diberikan kepadanya. Pada saat tertentu, jumlah bentuk yang telah diterimanya adalah jumlah yang terbatas; ketidakterbatasan potensial hanya melekat pada bentuk-bentuk yang belum diterima. Demikian pula, suatu bilangan abstrak dapat dikalikan atau dibagi tanpa batas, walaupun pada setiap saat dalam proses pengalian atau pembagian, bilangan itu tetap merupakan bilangan terbatas. Jenis ketidakterbatasan ini adalah ketidakterbatasan aktual. Ketidakterbatasan aktual bersifat mutlak. Ia meniadakan segala kemungkinan. Ia tidak dapat ditambahkan maupun dikurangi. Ketidakterbatasan aktual adalah aktualitas murni. Hanya Allah yang merupakan aktualitas murni; maka hanya Allah yang merupakan ketidakterbatasan aktual.

Artikel 3

Tidak ada benda jasmani yang dapat bersifat tak terbatas. Sebab ketidakterbatasan jasmani akan berarti ketidakterbatasan dalam ukuran, dan ukuran selalu dapat diukur; artinya, ukuran selalu terbatas. Bahkan suatu benda matematis pun harus dipahami sebagai terkandung dalam garis-garis dan permukaannya.

Artikel 4

Tidak mungkin ada jumlah yang benar-benar tak terbatas (sebenarnya tak terbatas). Suatu bilangan memiliki ketidakterbatasan potensial, karena ia dapat dikalikan atau dibagi tanpa henti. Tetapi ketidakterbatasan aktual tidak dapat dikalikan atau dibagi. Apa yang benar-benar tak terbatas tidak dapat ditambahkan maupun dikurangi, sedangkan suatu bilangan selalu dapat ditambahkan atau dikurangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar