A TOUR OF THE SUMMA - PERTANYAAN 5

KEBAIKAN

Catatan penerjemah: 
"Kebaikan" yang dibahas di sini, seperti yang dijelaskan oleh Mgr. Glenn dalam artikel 1 di pertanyaan 5 ini, adalah "tujuan dari sebuah keinginan atau kecenderungan". Jadi "kebaikan" di sini bukan tentang moral dalam arti "baik hati". "Kebaikan" di sini lebih condong ke arah "ideal", sesuatu yang ingin dicapai. 


Artikel 1

Sesuatu dikatakan baik sejauh ia dapat menjadi tujuan dari sebuah keinginan atau kecenderungan. Sesuatu disebut baik apabila ia memenuhi suatu nafsu atau kecenderungan. Nah, sesuatu dapat menjadi tujuan dari kecenderungan karena fakta bahwa ia ada, bahwa ia memiliki keberadaan. Maka dari itu, kebaikan dan keberadaan (being) pada hakikatnya adalah hal yang sama. Namun secara logis, yakni dalam cara pemahaman manusia, terdapat perbedaan antara kebaikan dan keberadaan; sebab kita bisa memikirkan tentang keberadaan tanpa menyadari bahwa keberadaan itu diinginkan atau baik. Oleh karena itu, antara kebaikan dan keberadaan tidak ada perbedaan nyata (seperti antara satu benda dan benda lain), tetapi ada perbedaan secara logis (yakni antara dua cara pandang mental yang berbeda terhadap hal yang sama).

Artikel 2

Oleh karena itu, jelas bahwa ide kita tentang keberadaan lebih dahulu daripada ide kita tentang kebaikan; sebab kita menyadari keberadaan sesuatu terlebih dahulu sebelum kita menyadari bahwa keberadaan itu niscaya baik.

Artikel 3

Sesuatu dikatakan baik sejauh ia memiliki keberadaan positif; keberadaan positif adalah kesempurnaan atau aktualitas. Sebab kesempurnaan itu diinginkan, dan apa yang diinginkan itulah yang didefinisikan sebagai kebaikan.

Artikel 4

Kebaikan memiliki karakter sebagai sebab final (tujuan), sebab ia adalah tujuan yang hendak dicapai; ia mengundang atau menarik, dan dengan demikian menyebabkan tindakan yang berusaha mencapainya.

Artikel 5

Keberadaan positif (dan dengan itu kesempurnaan atau aktualitas) ditemukan dalam esensi suatu hal, dalam cara keberadaannya, dalam jenis spesifiknya, dan dalam kecenderungannya menuju tujuan. Maka dari itu, kita mengenali kebaikan dalam kenyataan suatu hal, dalam cara keberadaannya, dalam spesiesnya, dan dalam arahnya menuju tujuan atau maksudnya.

Artikel 6

Kebaikan dapat diklasifikasikan sebagai: yang pantas atau berbudi (virtous/seemly), yang menyenangkan, dan yang berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar